Rabu, 14 Desember 2011

Kesehatan Lingkungan

Untuk menilai keadaan lingkungan dan upaya yang dilakukan untuk menciptakan lingkungan sehat telah dipilih empat indikator, yaitu persentase keluarga yang memiliki akses air bersih, presentase rumah sehat, keluarga dengan kepemilikan sarana sanitasi dasar, Tempat Umum dan Pengolahan Makanan (TUPM) .

Beberapa upaya untuk memperkecil resiko turunnya kualitas lingkungan telah dilaksanakan oleh berbagai instansi terkait seperti pembangunan sarana sanitasi dasar, pemantauan dan penataan lingkungan, pengukuran dan pengendalian kualitas lingkungan.

Pembangunan sarana sanitasi dasar bagi masyarakat yang berkaitan langsung dengan masalah kesehatan meliputi penyediaan air bersih, jamban sehat, perumahan sehat yang biasanya ditangani secara lintas sektor. Sedangkan dijajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang kegiatan yang dilaksanakan meliputi pemantauan kualitas air minum, pemantauan sanitasi rumah sakit, pembinaan dan pemantauan sanitasi tempat-tempat umum (Hotel, Terminal), tempat pengolahan makanan, tempat pengolahan pestisida dan sebagainya.

Didalam memantau pelaksanaan program kesehatan lingkungan dapat dilihat beberapa indikator kesehatan lingkungan sebagai berikut:

Penggunaan Air Bersih
Untuk tahun 2009 dari 134.660 KK  yang diperiksa ternyata yang memiliki akses air bersih telah mencapai 94,52 % dengan perincian sbb : sumur gali + 36,08 %, sumur pompa tangan + 29,16 % ledeng + 9,06 %, PAH 0,48 % ,kemasan 2,79 % dan lainnya + 22,74  %
Rumah Sehat
Bagi sebagian besar masyarakat, rumah merupakan tempat berkumpul bagi semua anggota keluarga dan menghabiskan sebagian besar waktunya, sehingga kondisi kesehatan perumahan dapat berperan sebagai media penularan penyakit diantara anggota keluarga atau tetangga sekitarnya.
Sampai dengan tahun 2008 telah dilakukan inspeksi sanitasi (IS) di 47 wilayah Puskesmas di Kabupaten Tangerang, dari hasil inspeksi terhadap 201.021 rumah didapat 68,38 % dinyatakan sehat.
Untuk tahun 2009, terjadi pemekaran wilayah dengan Kota Tangerang Selatan, dimana berimplikasi pada jumlah rumah yang diperiksa di 29 Kecamatan di Kabupaten Tangerang. Dari hasil inspeksi terhadap 112.257 rumah didapat rumah yang dinyatakan sehat sebanyak 74.928 (66,75 %)
Keluarga Dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar Keluarga dengan kepemilikan sarana sanitasi dasar meliputi persediaan air bersih, kepemilikan jamban keluarga, tempat sampah dan pengelolaan air limbah keluarga keseluruhan hal tersebut sangat diperlukan didalam peningkatan kesehatan lingkungan.Dari hasil inspeksi sanitasi tahun 2009 terhadap 125.414 KK yang diperiksa, ternyata yang memiliki jamban yang memenuhi syarat adalah 72.480  KK . Untuk KK yang memiliki jamban sehat sebanyak 48.875 KK (67,43 %).  Untuk KK yang memiliki tempat sampah berdasarkan hasil inspeksi dari 124.414 KK yang diperiksa, KK yang memiliki tempat sampah adalah sebanyak 71.254 KK dimana yang termasuk dalam kriteria tempat sampah sehat adalah sebesar 43.781 KK (61,44 %).Untuk pengolahan air limbah,dari 125.414 KK yang diperiksa didapat 44.603 KK (65,81 %) yang memiliki pengolahan air limbah sehat.Hasil pendataan yang dilakukan oleh Petugas Sanitasi Puskesmas sampai tahun 2009 menunjukkan adanya penurunan, dapat dilihat pada grafik berikut :

Gambar III.17.

Kepemilikan sarana Sanitasi dasar dan Akses Air Bersih Kabupaten Tangerang Tahun 2009



Dari data diatas menunjukkan bahwqa tahun 2009 kepemilikan sarana sanitasi dasar, serta penggunaan dan akses air bersih di Kabupaten Tangerang terjadi penurunan dibandingkan tahun 2008, hal ini disebabkan terjadinya pemekaran wilayah di Kabupaten Tangerang dimana 10 Kecamatan menjadi Kota Tangerang

Tempat Pengolahan Makanan (TPM)
Upaya penyehatan makanan ditujukan untuk melindungi masyarakat dan konsumen terhadap penyakit-penyakit yang ditularkan melalui makanandan mencegah masyarakat dari keracunan makanan. Upaya tersebut meliputi orang yang menangani makanan,tempat pengolahan makanan dan proses pengolahan makanannya. Hasil pengawasan terhadap kualitas penyehatan tempat umum dan pengolahan makanan pada tahun 2009 menunjukkan hasil sebagai berikut :


Hasil Pengawasan TUPM di Kabupaten Tangerang Tahun 2009



Selain kegiatan diatas, juga dilakukan Sosialisasi Peraturan Daerah no 13 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) tentangTata Cara Memperoleh Sertifikasi Kursus TPM ,hak dan kewajiban TPM , sanksi yang berlaku bagi pelanggaran TPM serta perlindungan bagi masyarakat terhadap keamanan pangan. Kegiatan lainnya adalah melakukan koordinasi tentang keamanan pangan antar instansi terkait/terpadu yaitu dengan Dinas Perindustrian,Dinas Pendidikan,Departemen Agama,Dinas Ketahanan Pangan,Dinas Peternakan,Satpol PP dan PKK Kabupaten Tangerang.

Selasa, 15 November 2011

Macam - Macam Aliran Sesat di Islam





I. Aliran Pembaharu Isa Bugis


Isa Bugis lahir tahun 1926 di kota Bhakti Aceh Pidie. Isa Bugis ingin menerjemahkan dan menganalisa agama Islam berdasarkan teori pertentangan antara dua hal. Seperti misalnya ideologi komunis dengan kapitalis, antara nur dan kegelapan. Ia berusaha untuk mengilmiahkan agama dan kekuasaan Tuhan dan akan menolak semua hal-hal yang tidak bisa diilmiahkan atau tidak bisa diterima akal. Oleh karena itu ajaran Isa Bugis ini banyak diikuti oleh para intelek yang cenderung lebih menggunakan akal dan pikiran. Pokok-Pokok Ajaran Isa Bugis:
1) Air Zam-zam di Makkah adalah air bekas bangkai orang Arab.
2) Semua tafsir Al Qur'an yang ada sekarang harus dimuseumkan karena semuanya salah.
3) Menolak semua mukjizat para Nabi dan Rasul, seperti kisah Nabi Musa as membelah laut dengan tongkatnya dalam Al Qur'an adalah dongeng lampu Aladin.
Nabi Ibrahim as menyembelih Ismail adalah dongeng.
4) Ka'bah adalah kubus berhala yang dikunjungi oleh turis setiap tahun.
5) Ilmu Fiqih, Ilmu Tauhid, dan sejenisnya adalah syirik. Ulama yang mengajarkan ilmu ini harus disingkirkan ke Pulau Seribu.
6) DLL
II. Faham Inkar Sunnah.






Faham sesat ini mucul sekitar tahun 1980-an. Mereka menamakan pengajian yang mereka adakan dengan sebutan kelompok Qur'ani (kelompok pengikut Al Qur'an). Tokohnya antara lain Luqman Saad Direktur perusahaan penerbitan PT. Ghalia. Pada awalnya Luqman Saad merintis usaha percetakannya dengan tangan. Namun ketika ia bolak-balik ke Belanda untuk suatu urusan yang tidak diketahui kemudian ia memiliki peralatan modern yang didatangkan dari negeri Belanda. Dengan mesin cetaknya itulah ia banyak mencetak buku-buku yang berisi ajaran sesat Inkarus Sunnah. Selain itu juga Ir. Irham Sutarto ketua serikat buruh PT. Unilever (Belanda). Tidakkah ini merupakan permainan orang Yahudi di Belanda dalam menghancurkan Islam di Indonesia? Setelah dilakukan pelacakan akhirnya ditemukan dedengkotnya adalah Marinus Taka keturunan Indo Jerman yang tinggal di Jalan Sambas 4 No.54 Depok Lama daerah dimana banyak bermukim peranakan Belanda dengan gerejanya yang terpadat untuk seluruh Indonesia. Marinus Taka mengaku bisa membaca Al Qur'an tanpa belajar dan tanggal 4 Juni 1983 ditangkap oleh Kodim Jakarta Utara. Pokok-Pokok Ajaran Inkarus Sunnah:
1) Tidak percaya kepada semua hadits Rasulullah SAW, menurut mereka hadits itu bikinan Yahudi untuk menghancurkan Islam dari dalam.
2) Dasar hukum dalam Islam hanya Al Qur'an saja.
3) Syahadat mereka : Insyahadu bianna Muslimun.
4) Shalat mereka macam-macam ada yang dua rokaat-dua rokaat dan ada juga yang shalatnya hanya 'eling' saja.
5) Puasa wajib bagi mereka yang melihat bulan saja, kalau yang lihat bulan hanya satu orang maka hanya orang itu saja yang wajib puasa.


III. Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII).






  Didirikan oleh Mendiang Nur Hasan Ubaidah Lubis (Luar Biasa), awalnya bernama Darul Hadits (DH) tahun 1951. Karena meresahkan masyarakat Jawa Timur maka DH dilarang oleh PAKEM - Kejaksaan Tinggi Jawa Timur. Kemudian berganti nama menjadi Islam Jama'ah. Banyak artis yang tertarik dengan ajaran ini antara lain karena adanya ajaran tebus dosa. Karena kembali meresahkan masyarakat di Jakarta akhirnya dilarang melalui SK Jaksa Agung RI No. Kep.-08/D.A/10.1971 tanggal 29 Oktober 1971. Karena dilarang, maka Imam Jama'ah ini meminta perlindungan kepada Letjen. Ali Murtopo wakil Kepala Bakin yang terkenal sangat anti Islam. Setelah mendapat perlindungan maka menyatakan diri masuk Golkar dan berganti nama menjadi LEMKARI (Lembaga Karyawan Dakwah Islam). Karena meresahkan masyarakat Jawa Timur kemudian dibekukan oleh Gubernur Jawa Timur Sularso. Dalam mubes di Asrama Haji Pondok Gede tahun 1990, LEMKARI berganti nama menjadi LDII atas anjuran Mendagri Rudini agar tidak rancu dengan nama LEMKARI (Lembaga Karatedo Indonesia). Pokok-Pokok Ajaran Islam Jama'ah / LDII:
1) Orang Islam di luar kelompok mereka adalah kafir dan najis, termasuk kedua orang tua sekalipun.
2) Kalau ada orang di luar kelompok mereka yang melakukan shalat di masjid mereka maka bekas tempat sholatnya dicuci karena dianggap sudah terkena najis.
3) Wajib taat pada amir atau Imam mereka.
4) Mati dalam keadaan belum baiat kepada Amir/Imam LDII maka akan mati jahiliyah (kafir).
5) Al Qur'an dan Hadits yang boleh diterima adalah yang mankul (yang keluar dari mulut Imam/Amir mereka) selain itu haram diikuti.


IV. Agama Ahmadiyah.






Agama Qadian didirikan oleh Mirza Ghulam Ahmad di India. Mirza dianggap sebagai Nabi yang disejajarkan dengan Nabi Isa as., Nabi Musa as., Nabi Daud as. Agama ini bermaksud untuk menyaingi Kenabian Muhammad SAW. Ahmadiyah masuk Indonesia tahun 1935 dan tersebar. Pusatnya sekarang di Parung Bogor. Mempunyai majalah Nur Islam (sebagai pengganti Sinar Islam yang telah dilarang). Aliran ini sudah dilarang namun hanya secara lokal. MUI serta organisasi Islam lainnya telah mengirim surat kepada Pemerintah (Kejagung RI) tetapi belum mendapat tanggapan. Pokok-Pokok Ajaran Ahmadiyah:
1) Mirza Ghulam Ahmad mengaku dirinya Nabi dan Rasul utusan Tuhan.
2) Mengaku menerima wahyu di India. Kitab suci mereka bernama Tadzkirah. Isinya memutarbalikkan ayat-ayat suci Al Qur'an, ayat yang awal diputar ke belakang, ayat yang satu disambung ayat lainnya sesuai dengan selera nabi India tersebut.
3) Mengakui Kitab mereka sama sucinya dengan Al Qur'an.
4) Wahyu tetap turun sampai hari kiamat begitu juga Nabi dan Rasul diutus sampai hari kiamat.
5) Mempunyai tempat suci sendiri yaitu Qadian dan Rabwah. Nabi Mirza tidak pernah naik haji ke Makkah.


V. Gerakan Syi'ah.




Agama Syi'ah adalah agama dendam kesumat. Nabi pencetusnya adalah Abdullah bin Saba tokoh YAHUDI yang pura-pura masuk Islam di zaman Sahabat Nabi. Rukum Iman Agama Syi'ah tidak termasuk percaya kepada Qadha' dan Qadar, yaitu : Percaya kepada keesaan Allah, Percaya kepada keadilan, Percaya kepada kenabian, Percaya kepada Imamah, Percaya kepada sa'ah (hari kiamat). Karena tidak iman kepada Qadha' dan Qadar itulah maka kematian cucu Rasulullah SAW, Husen di Padang Karbala, diratapi dari dulu hingga sekarang. Dalam meratapi, mereka memukul badan, dada dan kepala hingga berlumuran darah padahal tidak ada ajaran samawi yang membolehkan menganiaya diri karena mencintai seseorang. Ahlul baiyt (seisi rumah dengan Rasulullah SAW) menurut mereka adalah Ali bin Abi Thalib, Fatimah dan kedua puteranya, Hasan dan Husein. Sedangkan Khadijah yang begitu besar jasanya terhadap agama Islam tidak termasuk. Pokok-Pokok Ajaran Syi'ah:
1) Hadits tidak hanya dari Nabi Muhammad SAW saja tetapi juga dari ucapan para Imam mereka sampai hari kiamat.
2) Al Qur'an yang beredar sudah dipalsukan dan yang asli dibawa oleh Imam Muntadhar (yang ditunggu munculnya kembali di dunia).
3) Menghalalkan nikah Mut'ah (kawin kontrak / pelacuran mengatasnamakan agama) padahal sudah dilarang Islam. Banyak digandrungi oleh muda mudi atau pejabat yang kurang pengetahuan, padahal sama saja dengan zinah.
4) Syi'ah memandang Imam itu maksum.
5) Syi'ah memandang bahwa menegakkan agama adalah rukun agama.
Lihat Selengkapnya

Senin, 14 November 2011

Perokok Pasif Beresiko Tuli



Penelitian sebelumnya mengindikasikan bahwa orang-orang yang dulu merokok serta yang masih merokok lebih cenderung kehilangan kemampuan penuh pendengaran mereka, namun belum diketahui apakah perokok pasif juga rentan terhadap hal ini.

Para peneliti menggunakan data tahun 1999-2004 dari National Health and Nutrition Examination Survey yang merupakan survey keluarga tahunan yang digabungkan dengan pemeriksaan fisik sampel representatif populasi A.S. Demikian seperti yang dilansir olehScience Codex (16/11/10).

Total 3.307 orang dewasa berumur antara 20 dan 69 tahun dimasukkan dalam analisa akhir. Kemampuan mendengar mereka semua dites dan diklasifikasikan sebagai perokok pasif menurut tingkat unsur pokok kotinin dalam darah mereka.

Mereka juga menyediakan informasi rekam medis, tingkat eksposur bunyi, serta apakah mereka pernah merokok atau tinggal/bekerja bersama seorang perokok.

Tingkat kehilangan kemampuan mendengar pada setiap telinga dinilai dengan menguji kemampuan mendengarkan nada murni pada rentang frekuensi dari 500 Hz (rendah) hingga 8000 Hz (tinggi).





Para pria yang lebih tua dan mereka yang menderita diabetes secara signifikan lebih cenderung kehilangan kemampuan mendengar pada frekuensi tinggi dan hal ini berlaku pada mereka yang merupakan mantan perokok dan mereka yang tak pernah merokok.

Akan tetapi setelah memperhitungkan faktor-faktor ini, baik mantan dan perokok pasif terhubung dengan kerusakan pendengaran.

Mantan perokok secara signifikan lebih cenderung menderita kerusakan pendengaran. Terjadinya kehilangan kemampuan mendengar frekuensi rendah hingga frekuensi menengah pada kelompok ini berada di angka 14% dan hampir setengah (lebih dari 46%) kehilangan kemampuan mendengar frekuensi tinggi (lebih dari 25 desibel).

Walaupun resikonya tidak sekuat mereka yang tak pernah merokok, hampir satu di antara sepuluh (8,6%) kehilangan kemampuan mendengar frekuensi rendah hingga menengah dan satu di antara empat (26,6%) kehilangan kemampuan mendengar frekuensi tinggi.

Penemuan yang lebih jelas pada mereka yang dulu perokok menunjukkan bahwa menghisap asap rokok orang lain secara konstan dalam kelompok ini walaupun pada tingkat rendah dapat meneruskan proses kehilangan kemampuan mendengar frekuensi tinggi yang dimulai saat mereka masih merokok, kata para peneliti.

"Penelitian lebih jauh diperlukan untuk menentukan apakah merokok pasif meningkatkan pengaruh eksposur bunyi dan penuaan terhadap kemampuan mendengar. Jika penemuan ini secara bebas dikonfirmasi, maka kehilangan kemampuan mendengar bisa ditambahkan ke daftar akibat penyakit yang berhubungan dengan eksposur terhadap asap tembakau yang bukan berasal dari penderita," tutup para peneliti.
SUMBER

Selasa, 01 November 2011

Nama saya : Nur Insani Alkautsar, biasanya dipanggil insan.
Lahir di : Jakarta tanggal 12 September 1995,
anak ke : 3 dari 3 bersaudara.
Penampilanv: berwajah manis dan berkulit sawo matang :3 :D.
Kesukaan : sangat menyukai hal yang berbau korea, dan Harry Potter. Menyukai dunia Jurnalistik.
Riwayat sekolah : Pernah bersekolah di TK Atsiri Permai, SDS Pelita, SMPN 2 Depok , dan sekarang kelas XI di SMAN 5 Depok.
Alamatnya : sekarang di Jl. kacapiring 2/23 komplek pertanian, Atsiri Permai Citayam.